Blurb: Etalase Belakang Sebuah Buku

Blurb atau tampilan pada cover belakang buku (back cover) sebenarnya tidak dapat dipandang enteng karena blurb mampu menjadi pendorong calon pembaca menetapkan beli buku. Saking pentingnya, seorang Dan Poynter menganjurkan agar seorang penulis membuat blurb lebih dahulu sebelum menulis buku. Hal ini dianggap sebagai pelatihan agar penulis fokus kepada pembaca sasaran dan menjadi semacam perencanaan yang akan diberikan kepada pembaca sasaran tersebut.

Banyak penulis yang tidak menyadari bahwa blurb ini menjadi lebih powerful jika ia sendiri yang menulisnya. Penulis menyangka pengerjaan blurb semata-mata adalah tugas editor. Penulis menganggap dirinya tidak memiliki akses untuk memberi masukan soal blurb.

Sungguh keliru jika Anda ingin benar-benar mengikat perhatian pembaca dengan apa yang hendak Anda sampaikan, terutama gagasan brilian Anda. Jarang-jarang seorang calon pembaca, membaca habis buku Anda di toko buku. Mereka biasanya hanya melihat judul, lalu back cover, dan terus memeriksa daftar isi. Karena itu, mengikat perhatian mereka lewat back cover sangatlah jitu.


Dalam bukunya Self-Publishing Manual, Dan Poynter, menyampaikan 9 butir wajib yang tercantum di dalam back cover. Saya telah mempraktikkan hal ini sejak lama dan hasilnya memang buku itu sendiri mampu berkomunikasi dengan pembaca. Kesembilan hal tersebut adalah sebagai berikut.

Kategori: Kategori adalah bidang buku yang harus ada pada bagian atas kiri atau bagian bawah buku. Kategori biasanya terdiri atas kategori umum dan kategori khusus, misalnya PARENTING/HOME SCHOOLING. Pencantuman kategori juga dapat mengacu pada rak-rak bidang di toko buku. Fungsinya juga sangat strategis yaitu membantu sales toko agar tidak salah menempatkan buku Anda. Bandingkan buku tentang entrepreneurship berbasis Islam dapat diletakkan di rak-rak buku Islam atau juga di rak-rak buku bisnis. Dari sisi kekuatan, buku tersebut lebih baik ditempatkan di rak-rak buku bisnis sehingga kategorinya seperti ini: BISNIS/ENTREPRENEURSHIP ISLAM.

Headline: Pencantuman headline tidak biasa dilakukan oleh penerbit di Indonesia. Umumnya headline kerap diganti dengan judul buku yang diulang kembali di halaman belakang. Headline fungsinya sama dengan berita utama pada koran dengan fungsi langsung mengikat perhatian pembaca. Anda dapat menciptakan kata-kata headline yang mengena, misalnya: SUNTIKKAN VAKSIN ENTREPRENEURSHIP! (Memang Dan Poynter memberi nasihat agar jangan mengulang judul di back cover karena dapat membuat pembaca bosan; Anda dapat mengombinasikannya.)

Deskripsi: Hal ini paling banyak dilakukan penerbit di Indonesia yaitu sekadar membuat deskripsi dari isi buku. Penerbit kita kerap menyebutkannya dengan istilah sinopsis, padahal sinopsis adalah istilah lazim untuk karya sastra, bukan nonfiksi. Poynter memberi batasan deskripsi cukup dengan 2-4 kalimat yang menjelaskan tentang isi buku. Hati-hati dengan waktu yang pendek, jangan mengajak calon pembaca Anda berpikir dengan deskripsi yang cenderung abstrak atau kontemplatif. Banyak saya membaca deskripsi isi buku yang kontemplatif, seperti mengajak pembaca untuk menerawang dan berpikir, padahal di toko buku terkadang calon pembaca tidak punya cukup waktu. Mereka ingin tahu langsung buku itu berisi apa dan apakah patut untuk dibeli. Jadi, langsung upayakan calon pembaca get the point.

Berikan janji dan benefit: Janjikanlah sesuatu yang membuat pembaca akan merasa lebih baik dengan apa yang hendak mereka lakukan. Dengungkan soal kesehatan, kemakmuran, hiburan atau kehidupan yang lebih baik sesuai dengan isi buku Anda. Fokus pada siapa pembaca sasaran Anda sebenarnya dan apa yang mereka inginkan. Pikirkanlah: dengan siapa Anda berbicara dan apa yang mereka dapatkan dari buku tersebut. Katakan, “Dalam buku ini Anda akan mendapatkan:” (lakukan dengan mendaftar beberapa benefit/kebermanfaatan dari buku Anda).

Testimoni dan Endorsement: Bayangkan dahulu tiga endorsement yang berbeda dari orang-orang yang Anda inginkan untuk memberikan pernyataan. Pada kenyataannya, Anda harus membuat daftar orang-orang yang paling kompeten untuk memberikan testimoni atau endorsement, lalu tampilkanlah sesuai dengan urutan kekuatan mereka di mata para calon pembaca.

Penulis/Pengarang: Tunjukkan siapa dirimu sebagai penulis/pengarang dengan deskripsi otoritas paling tinggi untuk subjek yang Anda tulis. Cukup dengan dua atau tiga kalimat yang mendeskripsikan kapabilitas dan kredibilitas Anda.

Sales Closer: Akhirnya blurb dengan penutup (sales closer) yang dicetak tebal. Gunakan kalimat yang unik dan menyentak: Buku ini akan mengubah menjadi superlebih baik!.

Harga: Penerbit di Indonesia memang tidak terbiasa menyajikan harga buku di sampul belakang. Hal ini juga terkait fluktuasi harga buku. Namun, jika Anda hendak mencantumkannya, letakkanlah di tempat paling bawah, jangan sekali-kali meletakkan harga di bagian atas back cover.

Bar Code: Barkod dengan ISBN sebagai identitas penerbit dapat diletakkan di kanan bawah back cover bersamaan dengan harga. Ruang kiri biasanya diisi dengan logo atau nama penerbit, lengkap dengan alamatnya.

Demikianlah sebuah back cover sebenarnya memiliki kekuatan luar biasa untuk mengikat perhatian calon pembaca dan membantu pengambilan keputusan beli. Calon pembaca akan merasa senang jika ia mendapatkan informasi yang dicarinya meski lewat back cover. Dari hasil penelitian, hanya dibutuhkan beberapa detik untuk membuat seorang calon pembaca memutuskan membeli buku. Beberapa detik itu biasanya didorong oleh cover (front cover dan back cover) serta judul yang menarik. Memang ada faktor lain yang berpengaruh seperti nama pengarang/penulis. Namun, kemasan yang baik tetaplah menjadi pendorong luar biasa.

Copyright 2010 oleh Bambang Trim

6 thoughts on “Blurb: Etalase Belakang Sebuah Buku”

  1. Terima kasih Pak Bambang Trim atas uraian 9 mutiara yang musti dirangkai di back cover. Saya setuju sekali dengan pendapat bahwa back cover wajib dibuat oleh penulis.. Jadi jadi tergelitik untuk “memamerkan back cover dari buku saya.. 🙂
    Salam.

  2. Pingback: Jejak Geografer » Blog Archive » Memunggungi Dengan Kesan

  3. Terimakasih dan salam kenal Mas Bambang, sangat jelas anda menerangkan mengenai blurb, mohon ijin saya cuplik tulisan anda untuk penjelasan buku TAHU MEMBUAT MELEK di blog saya. tks.

  4. Pingback: Blurb TAHU MEMBUAT MELEK « Gunung Petot

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.