Ini tentang buku saya yang terbaru pada 2010–merambah ke dunia parenting. Sebenarnya pada 2008 pun saya sempat menerbitkan buku parenting berjudul Menginstall Akhlak Anak.
Parenting memang sebuah gagasan menyenangkan untuk dituliskan. Terlebih dalam kapasitas saya sebagai ayah dari seorang putri yang kini berusia lima tahun. Istri yang kebetulan berlatar pendidikan PAUD/TK dari UPI, Bandung, juga menjadi teman diskusi yang menarik tentang pola pengasuhan dan pendidikan anak.
Buku 99+ Ekspresi Cinta untuk Ananda mengangkat topik ringan tentang ide-ide yang dapat dilakukan orangtua Indonesia untuk mengekspresikan cinta pada anak balitanya dalam usia emas (golden ages). Buku ini terbagi menjadi empat bagian besar: 1) Ekspresi dalam Kata dan Sikap; 2) Ekspresi dalam Belajar dan Bermain; 3) Ekspresi dalam Perjalanan Ceria; 4) Ekspresi dalam Kegiatan Aktif-Kreatif. Semuanya berjumlah 99 ide plus bahasan tentang Smart Love untuk para orangtua.
Buku ini rencananya diterbitkan oleh Tiga Serangkai, penerbit legendaris yang mulai menguatkan posisi di buku umum (mereka menyebutnya general books).
Mengapa saya menulis buku ini? Memang tidak dengan maksud mengajari para orangtua. Namun, yang jelas memang tidak pernah ada sekolah menjadi orangtua. Saya belajar dari apa yang diberikan oleh orangtua saya dulu, plus pengalaman dari peristiwa dan iqra (membaca). Lalu, mengapa ekspresi cinta yang bukan banyak dapat kita lakukan tidak dituliskan saja sebagai jalan untuk berbagi.
Anak saya Valya memang betul-betul memberi inspirasi. Sejak masa kandungan memang saya sudah merencanakan nama terbaik untuknya sebagai ekspresi cinta kali pertama yang dapat kami berikan sebagai orangtua. Kami merancang nama Valya yang diambil dari bahasa Arab, ‘aliya’, yaitu yang ditinggikan. Lalu, istri saya menyisipkan kata Hibatillah yang berarti anugerah terindah dari Allah. Selanjutnya, dua kata terakhir adalah Jihan (nama tokoh wanita di Arabia) dan Syahirah dengan arti masyhur. Kami ingin putri kami ‘ditinggikan dan dimasyhurkan karena akhlaknya sehingga menjadi anugerah terindah dari Allah’. Begitulah makna nama yang disisipi doa untuknya.
Salah satu ekspresi cinta kami mendidik Valya adalah meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan berkomunikasi dengan lingkungan eksternal. Umur dua tahun, Valya sudah kami ajak ke luar negeri yaitu ke Kuala Lumpur dan melakukan perjalanan darat dengan bus ke Singapura. Berturut-turut ia selalu kami bawa ke beberapa kota, seperti Jakarta, Medan, Malang, Surabaya, serta juga kerap saya ajak ikut dalam seminar atau pelatihan yang saya fasilitatori.
Saya ingat waktu belum berusia satu tahun, Valya tenang mendengarkan saya dalam lokakarya penulisan di UPI Bandung. Kini, ia memang sudah terbiasa dengan keramaian. Satu hal pendidikan penting yang saya berikan adalah kerap membawanya ke kantor bersama istri. Kami ingin menunjukkan bagaimana ayahnya bekerja dan sekaligus juga mengenalkan dunia kerja kepadanya. Ia menikmati dan berlaku tertib, serta sudah dapat saya ajak kompromi saat saya sedang meeting.
Itu bagian pengalaman ekspresi cinta kami menyiapkan kondisi-kondisi awal agar anak mampu mengatasi perasaannya. Untuk itu, saya perlu menuliskan beberapa ide ekspresi ini.
Akhirnya, buku masih dalam proses dan mudah-mudahan dapat terbit pada Maret 2010. Satu lagi tambah portofolio karya saya.
Bambang Trim
Praktisi Perbukuan Indonesia

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.