Kata update yang berpadan memperbarui dalam bahasa Indonesia boleh jadi makin akrab di telinga sejak Anda mengenal fesbuk. Awalnya fesbuk selalu menyediakan ruang tiap detik untuk kita meng-update status–lalu, entah mengapa kemudian diubah menjadi kalimat what’s on your mind? Artinya, dari updating status muncul ke updating minda.
Mengait pada buku maka saya menemukan mata pencaharian dari gagasan updating sebuah bahan. Adalah Russell Ash, seorang penulis dan penyusun fenomenal buku ranking bertajuk “Top Ten of Everything”. Kekurangkerjaan Russell Ash mengumpulkan berbagai ranking di dunia, dari mulai yang serius hingga terkesan main-main membuahkan bisnis luar biasa. Buku yang terbit sejak 1989 ini kemudian menjadi bisnis content updating yang dilakukan setiap tahun. Bahkan, untuk kebutuhan tahun berikutnya, buku sudah terbit sejak Agustus. Anda bisa cari tahu berapa jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 versi Russell Ash.
Jika dibandingkan dengan negeri ini, bisnis content updating memang pernah pula dilakoni oleh seorang bernama Iwan Gayo yang fenomenal dengan Buku Pintar-nya. Informasi yang berubah dan bergerak cepat menjadi sebuah paket kebutuhan yang memiliki nilai jual di tangan Iwan Gayo. Sayang, sepertinya Iwan Gayo kehabisan energi dan tak ada penerusnya sehingga kedahsyatan Buku Pintar tak terdengar lagi.
Lalu, kata update masih menancap di benak saya ketika kali pertama menerima draft buku “Mengikat Makna: Update” karya Mas Hernowo. Sebuah kehormatan dari beliau ketika saya dimintai memberikan testimoni (endorsement) atas bukunya. Lalu, dari beberapa patah kalimat, beliau mengutipkan kata-kata saya: “Saya terkesima….” untuk dicantumkan pada sampul depan. Sekali lagi, kehormatan luar biasa. Namun, lebih bermakna ketika saya menemukan semangat updating pada manusia pemelajar sejati seperti Mas Her.
Bukan tidak mungkin bahwa kita benar-benar ditinggalkan oleh masa depan atau malah tertatih-tatih mengejar kemajuan. Sebabnya, karena kita malas memperbarui pengetahuan kita. Perhatikan juga banyak orang yang malas meng-update status fesbuknya atau meng-update isi kepalanya.
Mari kita cek. Seratus persen orang yang saya tanya pada saat pelatihan tentang siapa penemua pesawat telepon, secara yakin menjawab Alexander Graham Bell. Pada kenyataannya, Antonio Meucci yang berkebangsaan Italia-lah penemu pesawat telepon kali pertama. Ia menemukan pada 1849 dan mematenkan karyanya pada 1871. Namun, pada 1876, Alexander Graham Bell yang justru menyandang nama sebagai penemu pesawat telepon. Antonio Meucci menyewa pengacara untuk berjuang mempertahankan penemuannya. Lebih dari seabad kemudian, pada 11 Juni 2002, barulah Kongres AS menetapkan Antonio Meucci sebagai penemu telepon. (Lihat: Wikipedia)
Benar, jikalau tidak menggunakan dua pancaindera saja (visual dan auditory), kita takkan mampu meng-update suatu informasi. Terbelenggu oleh pikiran masa lalu dan ditinggalkan oleh masa depan. Russell Ash adalah orang yang menyadarkan saya tentang makna penting updating. Lalu, di dalam negeri saya lihat kegigihan meng-update seorang Iwan Gayo. Lalu, guru dan sahabat saya, Mas Her, menjadi orang yang mengingatkan kembali aktivitas penting meng-update atau memperbarui sesuatu yang menambah jagat pengetahuan kita di kepala. Lalu, berbagilah apa yang ter-update itu sehingga orang lain pun mendapatkan manfaatnya. Apa yang terpenting, orang pun akan melihat kita bergerak maju, bukan hanya usia, melainkan juga wawasan dan kebijaksanaan.
Update! Apa yang ada pada dirimu…. visi dan misi; rencana-rencana; keterampilan dan keahlian; bahkan cintamu harus senantiasa kau update–termasuk keluargamu. Semoga bermanfaat.
:catatan refleksi Bambang Trim

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.