Dengan kecepatan sedang, tapi pasti, buku kidpreneur story telah usai dalam penggodogan editing serta pengemasan di Dixigraf Publishing Service. Aha, ini buku serial anak tentang kemandirian yang disisipi sejarah makanan (kuliner) dari berbagai negara dan seantero Nusantara. Judul-judul yang terbit perdana adalah
- Lingling dan Bakpao Keberanian
- Malik dan Kebab Persahabatan
- Martha dan Pizza Kebahagiaan
- Buyung dan Ketupat Kejujuran (segera terbit)
Semua mengandung nilai-nilai entrepreneurship yang disajikan dengan gambar-gambar imajinatif bertebal 24 halaman. Saya masih mencari partner pengusaha kuliner yang mau menyisipkan pesan usahanya dan menyebarkan buku ini ke seantero Nusantara untuk anak-anak Indonesia lewat outlet-outletnya.
Lalu, tiga buku pertama akhirnya berjodoh di Penerbit Tiga Serangkai lini buku anak. Buku ini menjadi pendamping yang pas untuk buku how to Kids on Business–buku untuk para orangtua yang ingin anaknya menjadi entrepreneur.
Berikut sekilas sinopsis.
Buku Pertama
Cerita ini dimulai dari kisah Lingling, gadis kecil putri seorang komandan perang. Ayahnya gugur dalam sebuah pertempuran. Ibu Lingling kemudian mengasuh sendiri anaknya itu. Lalu, Lingling bertanya mengapa hidup mereka berdua sengsara, apakah sang ayah tidak meninggalkan warisan harta benda. Ibu Lingling menjawab dengan penuh kasih, “Bukankah ayah telah memberimu warisan paling berharga?” Lingling pun ingat bahwa ayahnya mewariskan dua ilmu kepanya yaitu ilmu kungfu dan ilmu membuat bakpao (atau dalam bahasa Tiongkok disebut baoji).
Kisah berlatar belakang budaya Tiongkok ini pun dilanjutkan dengan sejarah ditemukannya ide membuat baoji (bakpao), lalu dilanjutkan kisah Lingling memulai usaha menjadi pedagang bakpao hingga kemudian ia mendapat masalah dan mampu menyelesaikannya.
Buku Kedua
Kisah Malik dan Kebab Persahabatan lain lagi. Adalah Malik dan Jamal, dua yatim piatu yang dipungut anak oleh Babah Ahmad. Babah Ahmad ahli pembuat kebab di Turki. Setelah cukup umur dan ilmu, Babah Ahmad menyuruh Malik dan Jamal berjualan kebab di pinggiran pertokoan. Dalam berjualan Malik dan Jamal berselisih paham karena berebut pelanggan.
Untungnya ada Tuan Hakim yang bijak. Lalu, muncullah ide sinergi dalam bisnis yaitu bertukar fokus bisnis kebab. Jamal menjual kebab daging sapi dan Malik menjual kebab daging domba. Dua sahabat dan saudara sebapak angkat itu akhirnya bahu membahu dalam berjualan kebab.
Buku Ketiga
Kisah Martha dan Pizza Kebahagiaan ini mengambil setting negara Italia sebagai negeri asal pizza. Martha seorang gadis yang hidup sebatang kara, tetapi punya keterampilan membuat pizza yang enak. Martha dikenal sebagai gadis pemurah sehingga banyak orang susah meminta pizza kepadanya. Suatu hari Martha tak mendapatkan pemesan pizzanya. Sementara itu, banyak orang susah yang meminta pizza kepadanya. Â Dapatkah Martha memenuhi permintaan orang-orang yang selalu ditolongnya itu?
Kisah yang mengantarkan anak pada sifat berbagi dan tentu saja disisipi sejarah asal muasal pizza.
***
Buku ini insya Allah terbit pada November 2010. Sengaja saya fokus pada cerita anak-anak bermuatan entrepreneurship sekaligus character building. Ingin saya memperbanyak kisah sejarah makanan tradisional–meski perlu melakukan penelusuran sejarah dari berbagai sumber (siapa yang hendak membantu?).
Dapatkan edisi perdana serial buku ini lengkap dengan tanda tangan Bambang Trim. Info lebih lanjut Anda dapat mengakses blog ini ataupun www.tigaserangkai.co.id atau kirim email ke bambangtrim@yahoo.com dan juga via facebook http://www.facebook.com/bambangtrim.
Salam perjuangan dan semoga sukses terus berlanjut untuk Anda dan anak-anak kita….
Featured Image by sherpakids.co.za

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
Kisah anak-anak berjiwa wirausahawan sekaligus pembentuk karakter, sepertinya baru kali ini saya tahu. Ketupat yang menjadi wakil kuliner nusantara, cukup pas dengan tradisi-budaya orang Indonesia.
Semoga 4 seri di atas masih tersebar di toko-toko buku di mal, ingin sekali mencicipinya meski sudah terlambat dua tahun dari terbitan perdananya. 🙂