Jika Anda seorang penulis pemula dan sama sekali pemula, jangan takut dan jangan pula menunda-nunda waktu untuk memulai menulis buku. Banyak sekali orang yang berminat menulis buku justru tidak pernah memulai menulis buku. Pertanyaan yang sering diajukan oleh para pemula: Dari mana memulai penulisan buku?
Saya menjawab: Mulailah dengan tulisan! Artinya, menulis buku ya dimulai dengan menulis apa pun. Langsung praktik setelah Anda tahu teori-teori merancang sebuah tulisan. Paling tidak saat di bangku sekolah dasar maupun menengah, Anda sudah tahu apa itu konsep pilihan kata (diksi), paragraf atau alinea, kerangka karangan atau ragangan, dan wacana atau karangan. Nah, mulailah menulis dari apa yang Anda pikirkan atau terpikir oleh Anda.
Mari memikirkan sesuatu …. Apakah di dekat Anda kini ada secangkir kopi? Atau bisakah Anda membayangkan secangkir kopi hangat? Jika ide secangkir kopi hangat ini terlintas di benak Anda, kira-kira apa yang bisa Anda tuliskan? Anda mau memulai dari mana?
Coba kita rinci ide memulai tulisan dari secangkir kopi hangat:
|
Sebagai pemula, pikirkanlah sesuatu yang memang Anda kuasai untuk menuliskannya atau dalam perkiraan Anda, ada kemampuan untuk menuliskannya. Prediksi kemampuan bisa diukur melalui:
- pengalaman Anda atau orang lain yang bisa Anda wawancarai terhadap ide yang hendak dituliskan;
- pengetahuan Anda, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal terhadap ide yang hendak dituliskan;
- referensi dan riset yang memungkinkan ide tulisan dapat digali lebih dalam.
Sebaliknya, jangan sekali-sekali menulis sesuatu yang tidak dikuasai, apalagi tidak diminati. Sebagai pemula, Anda sebaiknya menghindari konsep me too. Misalnya, ketika terjadi booming buku motivasi, Anda pun merasa mampu untuk menulis buku motivasi. Padahal, buku motivasi sangat mempertimbangkan reputasi penulisnya atau latar belakang penulis. Dengan demikian, kalau Anda bukan siapa-siapa termasuk tidak memiliki pengalaman luar biasa, alamat buku Anda akan mandek di pasar.
Nanti Anda akan belajar bagaimana menulis buku itu sebenarnya juga didasari pada empati terhadap pembaca sasaran buku Anda. Banyak penulis yang terkadang lupa bahwa menulis buku dengan tujuan publikasi secara luas adalah demi mencerahkan pembaca sasaran, bukan untuk diri sendiri.
Sebagai pemula, Anda harus sadari benar hal itu. Buku yang Anda tulis untuk dikonsumsi sebanyak mungkin orang agar ide Anda tersebar luas dan menstimulus perubahan. Anda harus memosisikan diri sebagai pembaca juga sehingga Anda pun paham tentang:
- detail ide atau topik yang harus ditulis;
- panjang tulisan atau tebal naskah;
- bahasa yang digunakan;
- detail data dan fakta yang digunakan;
- gaya pengemasan atau penyajian naskah.
(Tulisan ini merupakan subbab dari buku Buka Tabir Menulis & Menerbitkan Buku karya Bambang Trim)

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
ditunggu bukunya pak…
Siap Mas