Menulis adalah Bisnis

Setelah dua buku saya selesaikan dalam rentang Juli-Agustus 2011 ini maka buku selanjutnya pun menyusul saya susun bertajuk “MENULIS ADALAH BISNIS“. Dua buku yang saya sebutkan tadi pertama adalah The Art of Stimulating Idea yang rencananya diterbitkan Pustaka Batavia. Satu lagi bertajuk Karier Top sebagai Penulis diterbitkan oleh Penerbit PPM dan sekarang dalam proses editing di Dixigraf. Dua buku itu sangat berpengaruh untuk mengalirkan pengalaman saya selama ini menggeluti dunia tulis-menulis.

Buku selanjutnya ini saya ingin mengupas sisi bisnis sebuah penulisan yang dapat saya gambarkan dalam dua bagian besar: 1) Penulisan Mandiri; 2) Penulisan Jasa. Penulisan mandiri berarti penulisan yang dimulai dari gagasan hingga pengemasan diupayakan sendiri dan benar-benar mengangkat karya sendiri. Adapun penulisan jasa adalah kerja penulisan yang disebabkan adanya order atau permintaan dari pihak lain. Dari sisi jenis tulisan, bisnis penulisan merambah tiga ranah sekaligus, yaitu fiksi, nonfiksi, dan faksi.

Dalam buku ini saya juga menjelaskan beberapa profesi yang terkait dengan dunia tulis-menulis, yaitu sebagai penulis lepas, penulis pendamping (co-writer), penulis bayangan (ghost writer), dan perajin buku (book packager). Semuanya merupakan buah dari pengalaman bergelut dengan dunia penerbitan lebih dari lima belas tahun. Meminjam istilah Pak Tung Desem Warining dalam Financial Revolution, faktor kali yang terjadi dari bisnis penulisan adalah bisnis training dan konsultasi penulisan.

Tantangan besar dari membisniskan tulisan di samping kualitas yang harus dijaga adalah keterbatasan waktu dan deadline. Seorang penulis pro memang harus mempertaruhkan banyak hal dalam soal waktu ini, termasuk kesempatan bertemu dengan narasumber dan mendapatkan selengkap-lengkapnya referensi.

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah ide serta pengembangannya. Seorang penulis pro harus mampu melakukan stimulus ide dengan menemukan berbagai sumber ide. Ide tetap menjadi panglima bagi sebuah kerja penulisan.

Di dalam buku The Art of Stimulating Idea saya membeberkan bagaimana digjayanya ide dan apa saja jalan untuk merangsang ide muncul dan bertumbuh di pikiran. Ide bagi saya adalah sebuah karunia dan memang dapat tertangkap apabila seseorang memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya, passion, dan tentu saja skill yang memadai.

Mengapa saya mempersiapkan naskah MENULIS ADALAH BISNIS? Sebab saya masih penasaran untuk dapat menemukan banyak sumber rezeki dari menulis, lebih dari yang telah saya temukan. Sumber-sumber ini harus dikuasai, terutama juga yang terkait dengan pemanfaatan teknologi tinggi serta social media.

Pengalaman memberikan berbagai pelatihan menulis di berbagai instansi/lembaga maupun komunitas menunjukkan bahwa menulis masih menjadi keterampilan mahal yang didamba banyak orang. Di satu sisi pekerjaan menulis tidak pernah berakhir dan tidak dapat sebuah tulisan dijadikan template yang dipilih secara manasuka seperti halnya template design di powerpoint. Menulis adalah persoalan rasa dan setiap sebuah kerja penulisan memerlukan campuran emosi yang khas untuk menuliskannya.

MENULIS ADALAH BISNIS, sebuah tantangan yang dapat dikerjakan di mana saja, termasuk dari rumah dengan berbekal akses internet semata untuk menghubungkan kita dengan dunia luar. Kita dapat mengeset kerja secara sendiri (self employee) atau berkelompok membentuk sebuah perusahaan jasa penulisan. Kita dapat memulai dengan tarif 1$ per 100 kata yang sama dengan sepertiga halaman A4 atau menetapkan satu halaman naskah 1,5 spasi senilai dengan Rp50.000,00. Artinya, untuk 10 halaman, kita berhak atas tarif sebesar Rp500.000,00.

Anda memang harus mendapatkan dan membaca dua buku saya sebelumnya: 1) THE ART OF STIMULATING IDEA (Pustaka Batavia); 2) KARIER TOP SEBAGAI PENULIS (Penerbit PPM) yang akan tersedia di toko-toko buku pada September-Oktober 2011. Anda dapat memesan langsung kepada saya melalui inbox fb: bambangtrim atau twitter: @bambangtrim. Dua buku itu akan menjadi trigger untuk membawa Anda mewujudkan Menulis adalah Bisnis.

Satu kalimat penting yang termuat dalam dua buku itu adalah INSAFLAH SEBAGAI PENULIS. Sungguh menulis itu tidak boleh disempitkan pada menulis fiksi (puisi, cerpen, novel). Namun, gunakanlah naluri penemuan ide kita dan skill menulis untuk masuk ke berbagai ranah (faksi atau nonfiksi) dan temukanlah keasyikan Anda mengelola berbagai kerja penulisan. Anda harus membedakan menulis sebagai hobi dan menulis sebagai bisnis.

So, tunggulah karya terbaru saya MENULIS ADALAH BISNIS dan temukanlah hutan rimba penulisan yang luar biasa. Kenali hutannya, bukan pepohonannya. Terima kasih.

 

:: Bambang Trim

#KomporisBukuIndonesia

1 thought on “Menulis adalah Bisnis”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.