Ketika Memilih Jalan Pena

Memilih jalan menulis itu ibarat jatuh cinta pada seorang gadis ataupun pemuda pujaan. Pertama-tama, Anda harus berniat untuk menjalin hubungan dengannya. Kedua, Anda harus memiliki hasrat (passion) untuk memilikinya. Ketiga, Anda harus memiliki keterampilan (skill) untuk mewujudkan impian Anda menikah dan hidup bahagia bersamanya.

Itu adalah sebuah ungkapan yang termuat di dalam buku saya Seri Profesi Paling Dicari: Karier Top sebagai Penulis, diterbitkan oleh Penerbit PPM, Agustus 2011, berharga Rp48.000. Buku ini adalah buku kesekian tentang penulisan yang saya susun dan terbitkan. Inilah buku yang menghimpun pengalaman saya selama lima belas tahun menggeluti jalan pena, khususnya penerbitan buku, sekaligus merangkum beberapa butir pemikiran tentang dunia tulis-menulis.

Jalan pena, jalan yang dipilih hanya segelintir orang di negeri ini meskipun generasi penulis terus dilahirkan dari masa ke masa. Namun, sedikit yang kuat menjadikannya sebagai profesi inti sebab menulis kebanyakan dianggap sebagai hobi, selingan waktu, ataupun tidak menarik sebagai gantuan hidup.

Dalam buku ini saya memang ingin membalikkan pemikiran stereotip tentang profesi penulis itu, termasuk menginsafkan pemikiran para penulis sendiri bahwa lautan rezeki menulis itu terhampar luas sekali. Kita tidak boleh menyempitkan menulis pada menulis novel atau fiksi belaka. Di luar itu banyak sekali kesempatan menulis yang dapat mendorong kreativitas dan menghasilkan rupiah demi rupiah.

Terus terang saya puas dengan menuntaskan karya ini untuk menjawab berbagai pertanyaan yang kerap dilontarkan kepada saya tentang menulis. Pasangan buku ini adalah buku The Art of Stimulating Idea yang sebentar lagi diterbitkan oleh Metagraf (imprint Penerbit Tiga Serangkai). Karena itu, kedua buku ini mengkristalkan berbagai pemikiran saya, termasuk pemikiran penulis-penulis lain yang saya himpun sebagai potensi memilih jalan pena atau jalan menulis.

Apa saja yang saya paparkan dalam buku ini? Berikut butiran bab yang disajikan dalam buku ini.

  1. Sebuah Karier Bernama Penulis
  2. Syarat Berkarier sebagai Penulis
  3. Berbagai Peluang Berkarier sebagai Penulis
  4. Asah Diri sebagai Penulis Profesional
  5. Memasarkan Diri sebagai Penulis Profesional
  6. Informasi Pendukung

Saya menambahkan daftar istilah bidang penulisan yang perlu dipahami oleh para penulis.

Lalu, untuk siapa buku ini? Apakah untuk penulis pemula ataupun penulis yang sudah menjalani profesi ini? Saya tidak hendak mencoba kotak-kotakkan antara penulis pemula ataupun penulis senior. Siapa pun ia yang punya ketertarikan terhadap dunia tulis-menulis, baik membaca buku ini sebagai trigger untuk memantapkan diri di jalan pena.

Buku ini memang tidak mengungkapkan spesifik teknik menulis, tetapi lebih pada memetakan peluang penulisan dan berbagai pernak-perniknya. Teknik menulis sendiri tentu dapat Anda baca pada begitu banyak buku tentang menulis, baik itu fiksi, nonfiksi, maupun faksi.

Hal lain yang juga penting, buku ini memandu Anda bagaimana memasarkan diri sebagai penulis dan melengkapi portofolio Anda. Namun, patutlah dipahami bahwa menjadi penulis tentu merupakan sebuah proses. Anda memang harus berproses di jalan pena dan ketika membaca buku ini, saya mengharapkan Anda menemukan short cut untuk memperpendek proses tersebut.

Okelah… tinggal menikmati saja sajian buku ini yang sudah bisa Anda dapatkan di TB Gramedia dan toko-toko buku lainnya. Selamat membaca dan memberikan komentar melalui blog ini. Terima kasih.

 

 

7 thoughts on “Ketika Memilih Jalan Pena”

  1. Penulis ibarat anak manusia yang harus bergelut di dalam gejolak cinta. Maka siapapun mereka yang ingin bercita-cita penulis. Harus mampu hadirkan masa-masa pubertas pada saat menulis. Buku ini bener-bener josss!!!…Salut pak Bambang….

  2. saya lg baca bukunya n bukunya bagus Pak! Saya suka 🙂
    Menambah pengetahuan saya mengenai dunia penulisan. Semoga nanti saya bisa buka bisnis jasa penulisan. Aamiin.

  3. Abu Usamah as-Sulaimani

    Belum lama beli buku ini langsung dari istri Pak Bambang. Sempat ada kecekcokan karena ketidaksabaran saya, jadi–sekali lagi–mohon dimaafkan. Karena proses pindahan rumah belum rampung juga, niat membaca buku ini pun belum terealisasi hingga sekarang. Tapi, pastinya, buku ini masuk daftar bacaan prioritas untuk bulan ini; semoga benar-benar bisa menjadi “pemicu” bagi saya untuk kembali menelurkan karya 🙂

    1. Hehehe ndak apa2 Pak…. Namanya juga orang jualan, butuh kesabaran menghadapi konsumennya dan semoga menjadi jalan silaturahim yang lebih baik. Semoga mencerahkan Pak.

Leave a Reply to Abu Usamah as-Sulaimani Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.