Punya naskah, tetapi tidak tahu bagaimana agar dapat diterbitkan atau diterima penerbit? Sebaliknya, punya penerbit, tetapi tidak tahu bagaimana mendapatkan naskah-naskah yang berprospek? Keduanya memang sebuah masalah meski masalah itu dapat diselesaikan dengan banyak cara. Itulah seni menerbitkan buku sehingga kemudian sebuah penerbit perlu mendirikan unit kerja sendiri untuk pengadaan naskah yang kerap disebut acquisition editor ataupun acquiring editor. Di sisi lain para pegiat penerbitan yang sudah mampu melihat pengadaan naskah ini sebagai sebuah peluang maka mereka pun mendirikan usaha seperti literary agent, publishing service, ataupun book packager.
Naskah itu memang urat nadinya penerbitan. Para penulis dan pengarang adalah stakeholder penting dalam dunia penerbitan sebagai sumber utama pasokan naskah. Tentu naskah itu mengandung ide-ide yang “dibaca” penerbit sebagai peluang untuk dibukukan dan disebarluaskan ke sebanyak mungkin calon pembaca.
Salah satu tempat penting untuk melakukan transaksi naskah adalah pameran buku ketika di sana hadir banyak pelaku usaha penerbitan, tidak terkecuali penulis/pengarang. Itulah mengapa kemudian Ikatan Penerbit Indonesia berpikir untuk menghadirkan booth khusus bertajuk BURSA NASKAH INDONESIA guna menjembatani kepentingan penerbit untuk mendapatkan naskah dan kepentinga para penulis/pengarang untuk mengeksiskan karyanya dalam bentuk buku. BURSA NASKAH INDONESIA akan hadir untuk kali kedua pada perhelatan INDONESIA BOOK FAIR 2013 yang akan berlangsung pertengahan November 2012 di Istora Senayan.
Event terselip bertajuk BURSA NASKAH INDONESIA ini (20-25 Nov) memang terbilang unik karena para peserta yang hadir, umumnya penerbit, membuka booth khusus untuk melakukan transaksi naskah atau pertemuan khusus dengan para penulis/pengarang ataupun perusahaan jasa penerbitan. Para penulis/pengarang sudah dapat lebih fokus untuk membawa naskah atau konsep naskahnya dan membuat janji temu dengan penerbit yang ditujunya. Namun, tidak hanya penerbit, institusi seperti literary agent atau publishing service pun dapat membuka booth untuk menawarkan jasanya ke penerbit atau penulis/pengarang.
BURSA NASKAH INDONESIA tentu harus terkomunikasikan dengan baik serta ke depan menjadi ikon transaksi naskah yang mempertemukan penulis/pengarang, agensi penulisan, jasa penerbitan, perajin buku, dan penerbit secara lebih besar dan luas. Karena itu, Ikapi pun berinisiatif menggelar dialog dengan para stakeholder penerbitan, khususnya komunitas penulis/pengarang, agensi penulisan, jasa penerbitan, dan perajin buku pada tanggal 16 Oktober 2012, pukul 13.00 bertempat di Gedung Ikapi, Jalan Kalipasir No. 32, Jakarta; Telp (021) 31902532, 3141907. Jika Anda berminat mengikut dialog ini, Anda dapat mendaftarkan diri ke Sekretariat Ikapi (c.p. Yussi).
oleh Bambang Trim
Kompartemen Diklat-Litbang-Informasi PP Ikapi

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
apakah para penulis pemula diperbolehkan hadir, pak?
Sebenarnya diskusi ini untuk para pengelola komunitas dan juga pegiat dunia bisnis penerbitan, seperti literary agent atau publishing service. Jadi, wacana yang dibahas tentang penyelenggaraan event. Penulis dapat hadir pada eventnya nanti Indonesia Book Fair 2012 karena akan ada acara khusus Bursa Naskah Indonesia. Demikian, terima kasih.
Berarti di arena Indonesian Book Fair mendatang akan dibuatkan both khusus utk bursa naskah ya, Pak?
Biasanya kalau di stand penerbit kan yang ada marketing dan staf penjualan–bukan akusisi.
Betul mulai tanggal 20-25 akan ada booth beberapa penerbit dan publishing service untuk acara Bursa Naskah Indonesia. Biasanya yang menjaga adalah para editor.