Bisnis ke depan memang yang akan marak adalah bisnis pengembang konten. Jika Google sebagai mesin pencari semakin selektif memeringkat web/blog yang tulisannya orisinal, menghasilkan tulisan sendiri di web/blog menjadi penting. Hal ini juga termasuk frekuensi meng-update atau memperbarui terus konten dengan tulisan-tulisan kreasi sendiri, bukan copy paste.
Bagaimana seseorang bisa cepat menghasilkan tulisan untuk ditayangkan di web/blog? Sebenarnya tidaklah sulit dan tidak pula perlu terlalu panjang. Kalau di Manistebu ini, memang kebiasaan saya membuat tulisan panjang karena semua pemikiran ingin disampaikan tuntas dan lengkap. Namun, sekarang saya hanya sekali-sekali menulis demikian. Kalau terlalu panjang, saya akan potong menjadi beberapa tulisan.
Kemarin untuk mengetes berapa lama saya menghasilkan satu tulisan dalam bentuk esai bebas, dengan panjang 240-260 kata maka dibutuhkan waktu sekitar 6-12 menit. Biasanya lama itu karena kita mengoneksi sebuah informasi, lalu mencari sumber pastinya via Google, seperti penulisan nama orang yang benar atau sejarah penanggalan yang benar.
Dalam rentang 20-30 menit bisa dihasilkan 3-4 tulisan esai bebas, tidak termasuk data dan fakta yang detail. Kemudahan menulis seperti ini selain didapatkan karena pelatihan, juga karena kita memang harus terampil mengoneksi pengalaman diri, pengalaman orang lain, dan juga suasana sekitar kita dengan pancaindra.
Contohnya, ketika saya menulis satu esai, terdengarlah iklan ARB dari TV One. Lalu, saya pun tergerak untuk menulis tentang Citra dan Tulisan sehingga jadilah sebuah esai yang mengoneksi dari tayangan iklan ARB menjadi presiden. Esai bebas memang paling mudah kita eksekusi untuk konten web/blog.
Selain esai, tentu masih ada lagi tulisan ringan seperti feature dan berita. Biasanya dengan panjang tulisan tertentu, durasinya pun sama dari sisi pengerjaan–hanya diperlukan 10-15 menit. Tulisan yang agak serius seperti artikel dengan data dan fakta yang melatarinya mungkin dengan panjang 300-600 kata (2 halaman A4) bisa diselesaikan dalam 30 menit atau lebih.
“Tuliskan apa yang Anda pikirkan; pikirkan apa yang Anda tuliskan!”[BT]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
informasi yang bagus 🙂
s
Mantap 🙂