Sulit dibayangkan jika ada keluarga sama sekali tak membaca saat ini, apalagi tak membaca buku. Bagaimana mungkin komunikasi mereka akan bernas? Pun sulit dibayangkan seorang ayah atau seorang ibu tak membaca kini, sementara anak-anaknya menjadi pembaca “yang rakus”.
Komunikasi pun akan menjadi tidak berimbang dan si anak mungkin bakal dicap “sok tahu” atau malah orangtuanya minder dan menerima pasrah ketidaktahuan mereka karena mereka memang enggan membaca. Di satu sisi buku makin banyak diproduksi, bahkan dengan bentuknya yang semakin canggih.

Jelaslah tanda-tanda keluarga membaca bisa dilihat dari koleksi buku atau adanya perpustakaan keluarga di dalam rumah. Bahkan, sebuah keluarga membaca kerapkali meninggalkan warisan buku-buku kepada anak-anak atau cucunya. Ilmu yang telah mereka baca pun tak mudah pupus begitu saja.
Jelaslah keluarga membaca itu kadang mengisi waktu senggang dengan berkunjung ke toko buku, ke taman bacaan, atau ke perpustakaan. Mereka tidak merasa aneh berada di antara buku-buku meskipun mereka tidak berkacamata atau tampak seperti kutu buku. Justru mereka akan bersuka cita dengan ramainya buku baru dan ada pula program obral buku–bak menemukan harta karun tak ternilai.
Namun, keluarga yang tak membaca pasti takkan peduli akan semua itu. Mereka mungkin terlalu asyik dengan gadget-nya dan khusyuk membaca pesan singkat atau chat yang melenakan. Ke mana-mana mereka menenteng tablet seolah sedang membaca, tetapi lebih sering matanya tertambat pada linimasa, baik facebook maupun twitter.
Ah, keluarga yang tak membaca…. Bisa apa kelak bertahan dari gempuran informasi? [BT]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.