Manistebu.com | Dalam buku Karier Top Menjadi Penulis yang diterbitkan Penerbit PPM, saya membagi dua jenis penulis yaitu penulis mandiri dan penulis jasa. Keduanya sama-sama memiliki karakter writerpreneur. Bedanya, penulis mandiri berfokus pada menghasilkan karya sendiri dan bergantung pada penerimaan penerbit di luar kontrolnya. Penulis mandiri dapat “hidup” jika produktif menghasilkan karya serta mengirimkannya ke penerbit (media massa ataupun penerbit buku); itu pun jika dimuat. Jika tidak dimuat, penulis mandiri dapat mengambil langkah self-publishing, tetapi berisiko karena ia menanamkan modal untuk penerbitannya yang belum tentu kembali.
Adapun penulis jasa adalah penulis yang menghasilkan peluang dari jasa keterampilan menulisnya. Penulis jasa dapat juga melakoni diri sebagai ghost writer (penulis bayangan) ataupun co-writer (penulis pendamping). Penulis jasa akan banyak mengalokasikan waktunya untuk menulis bagi orang lain ataupun sebuah organisasi/lembaga daripada menghasilkan karya sendiri atas namanya.
Sebelumnya profesi penulis jasa tidak terlalu populer, namun semakin lama penulis jasa semakin kukuh menancapkan eksistensinya. Hal ini terlihat dari bertumbuhkembangnya media digital membuat pasar konten tulisan menaik. Banyak perusahaan memerlukan para penulis konten untuk situs yang mereka luncurkan.
Walaupun demikian, masih banyak juga perseorangan atau kalangan tertentu yang menganggap pekerjaan menulis ini berbayaran rendah. Pandangan stereotip masyarakat kebanyakan menguatkan hal itu bahwa penulis bukanlah profesi yang dapat menjadi gantungan hidup. Alhasil, masih ada yang menganggap bahwa sebuah karya tulis hanya dibayar ala kadarnya.
Namun, tahukah Anda bahwa kini ada penulis yang dibayar ratusan juta rupiah untuk satu karya tulis dalam bentuk buku biografi atau autobiografi? Perusahan-perusahaan kelas dunia dan multinasional kini berani membayar tulisan untuk situs seharga Rp400-700 ribu sepanjang 400 kata (kurang lebih 1¼ halaman A4).
Wow, sebegitu besarkah? Ya, itu yang terjadi sekarang bahwa harga sebuah tulisan sehalaman itu dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Ada yang berani membayar sedemikian, fakta telah membuktikan demikian. Walaupun begitu, Anda juga masih dapat menemukan sebuah layanan penulisan konten web seharga puluhan ribu rupiah satu artikel. Gawatnya, artikel-artikel murah ini tidak dapat digaransi keaslian dan kelayakannya meski dibaca oleh banyak orang dengan sentuhan trik SEO.
Pekerjaan penulisan tidaklah dapat dibandingkan dari segi nilainya dengan pekerjaan editing, layout (tata letak), ataupun desain kover. Pekerjaan menulis melibatkan keterampilan menulis dan keterampilan mengemas, terutama jika sumber yang diberikan begitu banyak serta penulis harus melakukan wawancara terhadap satu atau beberapa narasumber. Jadi, sang penulis bukan hanya mendedikasikan waktu serta kemampuan menulisnya untuk sang klien, melainkan juga mendedikasikan segenap kemampuan untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Karena itu, terkadang di dalam pekerjaan menulis ada biaya transportasi serta akomodasi yang harus dikeluarkan klien di luar biaya penulisan itu sendiri tentunya.
Dalam film produksi Hollywood seperti Ghost Writer ataupun The Girl with a Dragon Tattoo yang dibintangi Daniel Craig, Anda dapat melihat bagaimana kerja seorang ghost writer di luar negeri. Tarif mereka bahkan ada yang dibayarkan per jam. Tentulah nilainya dalam rupiah bisa seharga ratusan juta. Tarif mereka demikian besar karena mereka juga kadang mempertaruhkan nyawa untuk pekerjaannya.
Seperti juga terjadi di belahan dunia lain, di Indonesia kebutuhan akan produk tulisan semakin lama semakin tinggi. Beberapa jasa yang dijalankan penulis profesional pun bertumbuhan dan meramaikan pasar industri kreatif jasa penerbitan. Penulis-penulis profesional memang biasa bekerja sendirian dan beberapa lagi membentuk tim atau bahkan perusahaan. Mereka direkrut oleh perseorangan (politikus, artis, dll.) ataupun lembaga/instansi/organisasi tertentu. Anda mungkin terkecoh menyangka sang tokoh anu begitu piawai menulis buku atau menuliskan kisah hidupnya, padahal di belakang mereka bekerja para ghost writer yang namanya tidak pernah disebutkan; kalaupun disebutkan, hanya ada di halaman ucapan terima kasih sebagai “orang yang membantu” penulisan.
Berikut produk-produk yang biasa dikerjakan penulis jasa:
- biografi/autobiografi;
- memoar;
- buku nonfiksi (politik, bisnis, dll.);
- profil perusahaan;
- buku momentum;
- konten situs atau blog.
Apa yang terpikir oleh Anda jika ada seorang penulis jasa mengerjakan proyek senilai lebih dari 200 juta dalam jangka waktu 3-6 bulan? Tentulah hal ini sangat menggiurkan dan faktanya memang ada seorang penulis jasa yang bertarif demikian di Indonesia.
“So, writing is not a job; it’s a business.”

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
satu tulisan lagi yang inspiratif. Terima kasih banyak,pak Bambang!
🙂
saya rutin baca blog bapak, hihi..
ini satu-satunya blog tentang kepenulisan profesional yang rutin update, pak
😀