Ini bukan mitos. Mereka yang bekerja dan entah karena kebetulan atau karena memang sudah terasah menjadi penulis, umumnya akan selalu “ditandai” sebagai orang yang bisa dimintai bantuan untuk menulis. Dalam ranah bisnis, tulisan itu bisa banyak macamnya. Ada surat internal, surat eksternal, proposal, laporan, memo, nota dinas, notula, atau teks pidato. Orang-orang yang punya kemampuan menulis tadi akan menjadi langganan perusahaan untuk diberi tugas menulis.
Meskipun tidak ada satu bidang pun yang bisa lepas dari menulis, tetap saja menulis itu sesuatu yang “mewah” bagi orang-orang yang berkecimpung di dalam bisnis. Mereka akan berkeringat dingin jika mendapatkan tugas menulis, sementara di sisi lain mereka sama sekali tidak tahu harus menulis apa dan dari mana. Karena itu, penguasaan penulisan bisnis pun dianggap penting, termasuk diamini oleh para CEO.
Ada fenonema menarik sepengalaman saya berkecimpung di dunia penerbitan. Banyak staf saya dari kalangan editor juga turut menulis dan menghasilkan karya. Ada banyak alasan bagi mereka menjadikan kerja di swasta itu batu loncatan. Jadilah kemudian mereka melamar sebagai pegawai negeri sipil di berbagai bidang. Satu hal yang tidak terbantahkan bahwa kebanyakan dari mereka berhasil lolos tes disebabkan karena mereka punya kemampuan menulis dan pengalaman menerbitkan buku–sesuatu yang dianggap langka bagi kebanyakan instansi pemerintah.
Karena miskin sumber daya penulis, banyak perusahaan serta lembaga pemerintah yang kemudian mengalihluarkan ‘outsourcing’ pekerjaan menulis tersebut. Alhasil, bagi para penulis lepas atau penulis jasa, penulisan bisnis juga menjadi lahan untuk menghasilkan rupiah. Bukan itu saja, melainkan yang kerap membuat bahagia bahwa para penulis itu bisa berkelana keliling Indonesia atau bahkan dunia hanya untuk satu tugas: MENULIS.
Tentu pesan saya janganlah ragu untuk menguasai menulis sebagai keterampilan hidup tanpa Anda harus menjadi penulis dalam arti sempit yaitu menulis buku, apalagi fiksi demi diterbitkan. Anda sebagai orang yang punya ilmu “kanuragan” menulis akan selalu menjadi andalan lembaga bisnis, di mana pun Anda bernaung. Persoalan menerbitkan karya dan kemudian eksis sebagai penulis itu dapat dilakukan simultan sembari Anda mengasah diri menjadi penulis bidang bisnis.
Beberapa hari ini saya dibuat repot untuk mencari seorang penulis yang diminta hanya mengerjakan full editing untuk sebuah laporan kegiatan tentang program pelestarian lingkungan (PROPER). Pekerjaan ini berasal dari sebuah perusahaan besar. Laporan yang diedit plus ditulis ulang itu pun hanya dalam kisaran 36 halaman. Honornya jutaan, tetapi penulis harus rela tinggal di lokasi perusahaan sementara dengan transportasi dan akomodasi ditanggung perusahaan bersangkutan. Perusahaan menginginkan penulis tinggal antara 3-4 minggu demi kemudahan koordinasi. Namun, pada praktiknya sepengamatan saya, pekerjaan itu dapat dituntaskan kurang dari seminggu.
Sulit mencari penulis yang bisa siap dengan pekerjaan penulisan bisnis seperti ini. Kalaupun ada yang mengajukan diri, pada dasarnya masih coba-coba bukan dengan pengalaman menangani suatu pekerjaan. Saya sendiri masuk ke dalam penulisan bisnis juga karena ketidaksengajaan. Saya mengawalinya dengan mengisi pelatihan untuk Setneg Wapres RI di bidang penulisan notula dan pengembangan media internal (in-house magazine). Lalu, saya juga memberikan pelatihan bagi staf BPK RI untuk penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) yang berbentuk laporan.
Bagaimana dengan Anda? Mau menjadi penulis yang bisa diandalkan dalam bisnis? [BT]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
Gimana caranya??
Temukan informasinya, dalami, dan latihkan. Salah satunya bergabung di dalam komunitas-komunitas penulis, membaca buku-buku tentang penulisan (bisnis terutama), dan mengikuti pelatihan.
Reblogged this on rosaku and commented:
mau?