Qbaca Telkom mengundang saya untuk menjadi narasumber dalam rangkaian road show Mini Workshop Menggagas 1001 Cerita Nusantara; Mengorbit Bersama Qbaca di sembilan kota. Acara ini merupakan upaya Qbaca menghimpun konten berlatar seni-budaya Nusantara untuk didigitalisasi.
Medan itu memang kota bersejarah bagi industri perbukuan Indonesia. Medan termasuk kota bersejarah yang memulakan industri penerbitan nasional sejak awal. Dahulu ada penerbit di Medan yaitu Sarkawi dan Loekisan Poedjangga lazim menerbitkan karya-karya sastra.
Tahun 1952, di Medan telah berdiri organisasi penerbit lokal bernama Gabungan Penerbit Medan (Gapim) yang terdiri atas 40 orang anggota dan 24 di antaranya adalah pedagang buku. Gapim pun diajak bergabung ke Ikatan Penerbit Indonesia pada tahun 1953, Oktober 1953 terbentuklah Ikapi Cabang Medan (Sumber: 50 Tahun Ikapi: Membangun Masyarakat Cerdas).
Tidak hanya itu, Medan menjadi kota pertama di Indonesia yang menyelenggarakan pameran buku. Bulan April 1954, Ikapi Cabang Sumatra Utara menggelar pameran buku pertama di lingkungan Ikapi yang dihadiri Menteri PP dan K, Mr. Moh. Yamin.
Dan ternyata tahun 2014 ini kembali Medan yang menjadi kota pertama berlangsungnya acara Mini Workshop “Menggagas 1001 Cerita Nusantara; Mengorbit Bersama Qbaca”. Tepatnya tanggal 18 Februari 2014, pukul 9.00 s.d. 14.00. acara ini menjadi pembuka serangkaian road show keliling Indonesia yang diadakan Qbaca Telkom demi menghimpun karya-karya bertajuk Cerita Nusantara untuk diterbitkan dalam bentuk buku digital dan dipublikasikan di Qbaca–sebuah ekosistem buku digital.
Karya-karya yang masuk tajuk Cerita Nusantara terdiri atas fiksi (cerita rakyat, mitos/legenda, dsb.), nonfiksi (sejarah kota, sejarah bangunan, sejarah kuliner, kearifan lokal, dsb.), faksi (biografi tokoh).
SIAPA YANG DIUNDANG
Qbaca akan mengundang
- para penerbit anggota Ikapi Sumatra Utara dan Ikapi DI Aceh;
- para penerbit mandiri (self-publisher) yang telah menerbitkan buku;
- para ketua jurusan Sastra Indonesia dan Sastra Daerah kampus di Aceh & Sumut;
- pemerintah daerah/kota/kabupaten pada dinas terkait, seperti Perpusda dan Dinas Pendidikan-Kebudayaan;
- para penggiat komunitas literasi dan taman bacaan masyarakat.
Acara diselenggarakan secara gratis untuk 60 orang peserta. Untuk itu, bagi rekan-rekan penerbit, penerbit mandiri, komunitas literasi yang belum tertangkap “radar” Qbaca serta berada di DI Aceh dan Sumut, dapat mengirim pesan permintaan undangan ke SMS 081312357585 atau email ke bambangtrim72@gmail.com
ACARA
Alhamdulillah, saya, Bambang Trim, dipercaya untuk mengisi acara mini workshop ini berupa lokakarya penulisan dan penerbitan buku berkonten Nusantara. Kesempatan bagi rekan-rekan di Aceh dan Medan sekitarnya untuk bersilaturahim sambil melejitkan potensi karya berbasis konten Nusantara serta tentunya berkiprah dalam penerbitan buku digital bersama Qbaca.
(Kota lain menyusul: Yogyakarta, Surabaya, Padang, Makassar, Balikpapan, Bali, Bandung, dan Jakarta)

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.