Entah berapa kali saya bersua para ibu yang begitu gregetan untuk bisa menulis, terutama buku. Selepas acara Festival Penulis 3 Jakarta kemarin, saya pun berbincang panjang dengan dua orang ibu di sebuah sudut restoran FX Plaza ditemani Mas Syahid dan Mas Erlan dari Buqu.
Dua topik yang saya jelaskan hanya melalui laptop dan sebuah sketch book adalah prewriting dan drafting; tak lupa saya sisipkan materi tentang anatomi buku dan matriks outline untuk dieksekusi. Demikianlah saya mementingkan metode dalam memandu seseorang untuk menulis buku; siapa pun ia, termasuk para ibu.
Ibu? Ya, ini kekuatan tak terbantahkan. Para ibu telah mendorong ide lahirnya berbagai barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti seterika, penanak nasi, magic jar, water dispenser, refrigerator, mesin cuci, dan banyak lagi. Dari sini pula kemudian muncul ide dalam bentuk kiat atau tips. Karena itu, tabloid atau majalah untuk wanita (ibu) itu selalu dipenuhi dengan kiat dan tips.
Apalagi? Tentu saja kisah. Kaum ibu sangat menikmati kisah, terutama yang dapat menyentuh perasaan. Alih-alih sebuah gosip kadang kita menyebutnya sebagai kisah human interest.
Topik-topik penulisan yang dapat dikembangkan dalam dunia ibu pun banyak sekali, di antaranya 1) keluarga; 2) kecantikan; 3) kanak-kanak; 4) kesalehan (religi); 5) kesehatan; 6) kisah. Karena itu, wajar jika para ibu yang memiliki bahan-bahan seperti itu gregetan untuk mau dan mampu menuliskannya.
Saat di Salamadani, saya pun menaruh perhatian terhadap kaum ibu, umumnya kaum wanita. Karena itu, saya pun mengadakan lini penerbitan (imprint) Madanisa–seperti juga Mizan yang menghadirkan Qanita. Ke depan, topik tentang ibu ini memang “kagak ada matinye”, akan abadi seiring semangat kaum ibu untuk memperbaiki kualitas hidup diri dan keluarganya.
~ catatan Ahad pagi, 16 Maret 2014

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.