Ada satu keluhan paling sering yang dilontarkan oleh para editor ketika menangani naskah: alih-alih mengedit naskah tersebut, mereka malah melakukan penulisan ulang. Secara keilmuan dan praktik, editing itu sejatinya dibagi menjadi tiga kategori. Nah, penulisan ulang itu masih termasuk dalam kerja editorial dan tidak dianggap sebagai di luar tugas editor.
Memang secara awam editor dipahami sebagai hanya sekadar membetulkan naskah dari segi kebahasaan dan kesalahan tik (typographical error), padahal nyatanya kebanyakan naskah memerlukan penanganan editorial yang lebih kompleks. Mengapa? Hal ini karena tidak semua penulis di negeri ini apik dalam menulis dan piawai menggunakan tata bahasa.
Bagi para editor lepas dan juga para editor penerbit yang bekerja secara tetap, tentu penting memahami tingkatan atau kategorisasi dalam editing. Karena itu, penentuan tarif juga akan sangat berbeda.
Berikut adalah pembagian tingkatan editing yang perlu dipahami para editor dan perlu juga dikomunikasikan kepada para penulis agar mereka memahami tingkat kesulitannya.
Editing Ringan (Light Editing)
Ini jenis editing paling standar dan dapat dilakukan oleh mereka yang baru lulus dari prodi jurusan penerbitan atau jurusan editing dengan pengetahuan bahasa yang memadai. Editor pada editing ringan secara mekaninal (mechanical editing) harus memastikan hal berikut:
- konsistensi penerapan Pedoman Umum EYD;
- konsistensi penerapan gaya selingkung penerbitan;
- verifikasi silang dari bagian naskah yang mengandung angka/data/rujukan, seperti daftar isi, daftar tabel, catatan kaki, catatan perut, catatan akhir, daftar pustaka, referensi;
- editing bahasa untuk semua kekeliruan tata bahasa, perbaikan tata kalimat, perbaikan paragraf;
- konfirmasi kepada penulis menyangkut istilah yang baru;
- konfirmasi kepada penulis inkonsistensi faktual di dalam naskah dan semua pernyataan yang tidak tepat;
- pencatatan bahan-bahan yang memerlukan izin atau sumber untuk penggunaannya.
Dengan pekerjaan mechanical editing seperti ini, seorang editor sudah dibuat sibuk, terutama melakukan verifikasi silang data/fakta di dalam naskah dan di tempat lain yang berhubungan dengan naskah buku. Jadi, editor harus melakukan total editing untuk empat bagian utama buku: halaman prelims, halaman isi, halaman postlims, dan kover.
Berapa tarifnya? Pekerjaan begini di Indonesia dapat ditetapkan dengan tarif minimal Rp8.000,00 per halaman naskah (A4; 1,5 spasi).
Editing Menengah (Medium Editing)
Pada editing menengah dilakukan juga semua tahapan mekanikal pada editing ringan. Lalu, di mana letak perbedaannya? Pekerjaan lebih kompleks para editor yang melakukan medium editing adalah dalam hal
- memperbaiki semua kesalahan tata bahasa dan kesalahan tata kalimat;
- menandai paragraf yang tampak bertele-tele ataupun terkesan rumit dalam penyampaiannya (editor harus siap dengan argumen untuk hal ini);
- mengonfirmasi atau menambahkan definisi istilah yang tampak baru bagi pembaca;
- mengonfirmasi semua fakta yang terlihat tidak tepat, bahkan membantu pembetulan fakta tersebut;
- mencatat bahan-bahan yang memerlukan izin atau sumber untuk penggunaannya.
Lalu, berapa tarif yang layak untuk pekerjaan lebih kompleks ini? Tarifnya hampir dua kali dari light editing yaitu mulai Rp15.000 per halaman naskah.
Editing Berat (Heavy Editing)
Editing berat kerap juga diistilahkan full editing karena dalam pekerjaan ini, editor melakukan penulisan ulang pada bagian-bagian yang terlihat bertele-tele atau tidak logis penyajiannya. Editor juga sudahmembantu penulis mencarikan data/fakta yang benar dan tepat untuk mengganti bagian yang mengandung kelemahan data/fakta, bahkan terkadang ikut mencarikan gambar-gambar juga.
Jadi, pada editing berat semua pekerjaan editing ringan dan editing menengah dilakukan plus penulisan ulang. Memang bagi editor-editor tetap atau penuh waktu di penerbit tidak dapat menolak atau memilih-milih pekerjaan berdasarkan tingkatan ini walaupun pekerjaan editing menengah dan editing berat sangat disarankan untuk editor senior. Pada kenyataannya, para editor terlibat lebih jauh melakukan penulisan ulang meskipun gaji mereka sama saja.
Lalu, berapa tarif untuk editing berat ini? Jadi, karena editing berat sudah menjurus pada penulisan ulang, tarifnya pun lebih dari empat kali editing ringan, yaitu mulai Rp35.000. Artinya, jika Anda mengerjakan 100 halaman naskah, bayarannya Rp3,5 juta. Cukuplah sebagai gaji sebulan editor.
Kasus-Kasus Khusus
Minimnya pendidikan dan pelatihan kepada para penulis bagaimana menyiapkan naskah secara baik dan benar memang menghasilkan naskah-naskah yang cenderung tidak layak untuk diterbitkan. Umumnya, naskah tersebut masih memerlukan sentuhan editing menengah, bahkan editing berat.
Banyak kasus khusus yang melatari naskah-naskah tidak layak ini. Contohnya naskah yang dipenuhi gambar-gambar yang diambil sekenanya dari internet, bahkan kadang tanpa sumber. Ada lagi naskah yang di dalamnya terdapat rujukan, seperti catatan kaki atau catatan perut, tetapi tidak ditulis di dalam daftar rujukan (reference) atau daftar pustaka (bibliography). Kasus seperti ini malah menimbulkan kecurigaan bahwa naskah adalah hasil copy paste.
Kasus lainnya adalah kepekaan penulis sendiri terhadap penggunaaan data/fakta yang valid. Banyak naskah mengandung data usang, fakta yang kurang valid, atau bahkan cenderung agak berisiko dari sisi keamanan untuk diterbitkan (mengandung konten sensitif). Di sinilah diperlukan kejelian editor di luar masalah kebahasaan untuk membetulkannya.
***
Editing memang bukan pekerjaan ringan, apalagi pekerjaan bersenang-senang kata Datus C. Smith, pakar penerbitan yang menulis buku Penuntun Penerbitan Buku. Karena itu, mereka yang mengadakan jasa editing pun harus tahu akan hal ini, terutama juga menyangkut tingkatan editing tersebut.
Mau tahu banyak soal editing?
Boleh ikut kelas online saya bersama Sekolah Menulis Online pada Senin-Rabu, 12-14 Mei 2014, Pukul 19.30-21.00 WIB | Media : Grup Tertutup di Facebook.
Kuota: 20 orang dan ditutup sewaktu-waktu kuota terpenuhi.
Investasi 200 ribu
Silakan transfer ke
Ari Wulandari
BCA KCU Tulungagung
No rekening 048 001 395612-

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
Reblogged this on iskandarJET and commented:
bermanfaat