Tampak sepele memang, namun leaflet termasuk ampuh sebagai publikasi, baik berupa iklan maupun informasi. Dengan hanya enam halaman yang dapat dibuat dari kertas A4 dan dilipat, leaflet dapat disusun secara sederhana, tetapi harus tetap tampil memikat.
Urusan membuat leaflet ini ternyata perlu juga dilatihkan untuk para pengelola kursus dan pelatihan. Karena itu, saya pun diminta mengisi materi ini pada tanggal 11-13 Februari 2015 di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) IPA. Adalah Direktorat Jenderal PAUDNI Kemdikbud yang menyelenggarakan pelatihan ini. Dua hal penting dari leaflet adalah konten dan konteks (kemasan). Artinya, jika kemasan atau desain tampak bagus, tetapi kontennya memble, juga tidak akan berdaya. Sebaliknya, konten apik, tetapi desain memble, juga tidak akan memikat. Keduanya memerlukan paduan keahlian tersendiri. Biasanya yang mengerjakan leaflet terdiri atas dua orang. Satu bertindak sebagai pembuat skrip (teks) atau bisa disebut copy writer dan satu orang sebagai desainer. Dengan aplikasi pengolah kata ataupun desain seperti MS-Word dan MS-Publisher, seseorang bahkan sudah dapat merancang sendiri leaflet dengan template yang ada. Jadi, tidak perlu susah-susah dalam desainnya karena teknologi sudah membantu. Untuk yang lebih profesional, biasanya menggunakan aplikasi In-Design ataupun Corel Draw untuk membuat leaflet. Memang diperlukan sentuhan artistik dalam leaflet meskipun tadi, publikasi ini tampak sepele alias “ringan dan lucu”. Yuk, ngintip slide handout yang saya persiapkan untuk pelatihan tersebut. Kalau Anda tertarik untuk menggelar pelatihan serupa, tinggal kontak saya saja. He-he-he. Di sini memang banyak orang yang merancukan pengertian leaflet dengan brosur atau bahkan pamflet dan flyer. Nah, kita luruskan di sini.
Tentu dong pembuat leaflet harus paham untuk apa bahan publikasi ini dibuat.
Beginilah cara merencanakan sebuah leaflet. Proses tahap demi tahap.
Biar lebih afdol, ketahui juga anatomi leaflet.
Ternyata leaflet banyak jenisnya. Bentuk paling populer adalah tri fold dengan tiga lipatan.
Nah, itu beberapa slide handout yang saya sajikan. Ada totalnya 30 slide yang akan disampaikan kurang lebih dalam waktu satu jam. ©2015 oleh Bambang Trim

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.