Manistebu.com | Buku anak ditempatkan sebagai genre tersendiri dalam dunia penerbitan buku. Tidak segampang yang dikira, buku anak ternyata memiliki beberapa klasifikasi ataupun pemeringkatan berdasarkan usia dan pengalaman membaca. Tulisan saya kali ini merupakan seri pertama dari tulisan “Menyelami Dunia Buku Anak”. Tulisan ini dikutip dari buku terbaru saya 200+ Solusi Editing dan Penerbitan yang diterbitkan Bumi Aksara.
Buku anak mengandung pakem tertentu dalam penyajiannya. Penulis dan editor buku anak adalah mereka yang semestinya memahami dunia anak-anak, termasuk psikologi anak. Penulis dan editor buku anak juga semestinya memahami berbagai jenis buku anak sesuai dengan tingkatannya, baik tingkatan usia maupun tingkatan kemampuan membaca.
Di dalam buku anak juga dikenal genre nonfiksi, fiksi, dan faksi seperti buku-buku untuk orang dewasa. Artinya, buku anak tidak harus identik dengan cerita anak. Penyajian buku anak sangat disesuaikan dengan tingkatan usia yang didasarkan pada perkembangan bahasa anak-anak. Sayangnya, di Indonesia belum ada standar tingkatan usia untuk buku anak sehingga jarang sekali buku anak-anak yang mencantumkan saran usia di kover buku.
Namun, ada informasi bahwa saat ini Kemendikbud tengah menggodok konsep pemeringkatan atau leveling dalam buku anak. Semoga adanya pemeringkatan dapat menjadikan acuan pengembangan buku anak di Indonesia.
Acuan pengklasifikasian buku anak lebih jelas dapat dilihat pada beberapa literatur dari Amerika atau Eropa. Berikut ini adalah tabel tingkatan usia, jenis buku, dan bahasa yang digunakan sebagai pembagian jenis buku anak yang dihimpun dari berbagai sumber, terutama literatur berbahasa Inggris yang terbit di Amerika dan Eropa.
Tingkatan Usia | Jenis Buku | Penyajian Konten (Bahasa) |
Batita (Toddler) 1–3 tahun | Buku Bergambar | Tanpa kata; satu kata |
Balita 3–5 tahun ke atas | Buku Bergambar | Satu kata; satu kalimat |
6–7 tahun | Buku Pembaca Mula | Satu paragraf pendek; satu cerita utuh |
8–9 tahun | Buku Bab/Pembaca Tingkat Peralihan | Satu cerita/materi utuh yang terbagi atas bab-bab |
≥9 tahun | Buku Pembaca Menengah | Satu cerita/materi utuh yang terbagi atas bab-bab |
≥12 tahun | Buku Pembaca ABG | Satu cerita/materi utuh yang terbagi atas bab-bab |
Apakah standar klasifikasi dan tingkatan usia (leveling) tersebut dapat dipakai di Indonesia? Dalam pandangan saya dan pengalaman menulis serta menerbitkan buku anak, klasifikasi tersebut dapat dijadikan acuan. Namun, perlu disadari bahwa pengalaman membaca pada anak-anak di setiap wilayah atau daerah (di Indonesia) tentu berbeda-beda bergantung pada ketersediaan bahan bacaan yang tepat dan juga budaya baca yang dibangun dari lingkungan terkecil yaitu keluarga dan sekolah.
Klasifikasi yang disajikan pada tabel mengacu pada masyarakat Amerika dan Eropa dengan tradisi perbukuan dan membaca yang kental di dalam kehidupan mereka. Karena itu, akan tampak klasifikasi yang detail dengan penjenisan buku yang beragam, bahkan terkadang antarjenis saling beririsan tingkat usianya.
Untuk menyajikan tabel klasifikasi tersebut dan mendeskripsikannya maka saya membaca dan mengkaji lima buku tentang buku anak-anak dan sastra anak, yaitu
- Barbara Seuling, How to Write A Children’s Book & Get it Published, New York: Charles Scribner’s Sons, 1984.
- Berthe Amoss dan Eric Saben, Ten Steps to Publishing Children’s Books, Cincinnati: Writer’s Digest Book, 1997.
- Lesley Bolton, The Everything Guide to Writing Children’s Book, Avon: Adams Media, 2003.
- Harold D. Underdown, The Complete Idiot’s Guide: Publishing Children’s Book, New York: Alpha, 2004.
- Bernice E. Cullinan dan Diane G. Person (ed.), The Continuum Encyclopedia Children’s Literature, London: The Continuum Publishing Group, 2005.
Buku-buku yang membahas khusus tentang buku anak di Indonesia sedikit sekali sehingga teori tentang klasifikasi dan tingkatan buku anak pun hampir tidak ditemukan. Pada edisi revisi buku Pedoman Penelitian Sastra Anak yang ditulis Sarumpaet (2010: 14–34) dijelaskan beberapa jenis buku (bacaan) anak, yaitu
- buku Huruf/ABC;
- buku berhitung;
- buku tentang konsep;
- buku tanpa kata;
- bacaan untuk pemula;
- buku bacaan bergambar;
- kisah-kisah tradisional;
- sajak;
- fantasi;
- cerita realistik;
- biografi;
- fiksi kesejarahan;
- nonfiksi/buku informasi;
Tampak klasifikasi yang disusun Sarumpaet masih mencampur antara genre dan jenis buku serta tidak menjelaskan tentang tingkatan usia untuk tiap jenis buku. Jadi, hanya penjenisan beberapa buku anak yang ada.
Klasifikasi lain dijelaskan Bunanta (2004: 29) tentang ragam bacaan anak. Bunanta membagi berdasarkan genre fiksi dan nonfiksi.
Fiksi
- buku bacaan bergambar;
- komik;
- sastra tradisional;
- fantasi modern;
- fiksi realitas;
- fiksi sejarah.
Nonfiksi
- buku informasi;
- buku biografi.
Dengan perkembangan dunia yang semakin datar dan tanpa batas kini (borderless) isu-isu buku anak dunia sebenarnya juga memengaruhi Indonesia sehingga anak-anak Indonesia juga bisa sejajar dengan anak-anak di dunia lain, termasuk negara-negara maju, dalam soal membaca. Artinya, ragam bacaan atau buku anak-anak juga dapat mengacu pada tren yang terjadi di dunia.
Para penulis dan editor yang berkecimpung di dunia penerbitan buku anak-anak dapat menerapkan klasifikasi yang berlaku di negara-negara maju demi secara tepat menyasar kelompok pembaca anak-anak tertentu, terutama di perkotaan. Memang hal ini sebuah tantangan bagi kita untuk menumbuhkan terus minat baca, terutama membaca buku, di kalangan anak-anak.
Tulisan ini akan dilanjutkan dengan pembahasan per jenis buku. Semoga bermanfaat.
©2015 oleh Bambang Trim

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
Pingback: Menyelami Dunia Buku Anak (3): Buku Pembaca Mula ‘Early Reader’ | Manistebu
Reblogged this on Kumpulan.
Menulis buku anak terlihat mudah. Tahun kemarin saya menantang diri saya untuk bisa menulis buku cerita anak sekian halaman untuk PAUD. Alhamdulillah bisa dan buku sudah terbit. Tetapi, memadatkan kalimat panjang menjadi pendek2 itu PR banget haha.
Ya, tidak mudah untuk menata kalimat untuk PAUD, terutama memilih kata. Selamat.