Ada yang kurang rasanya kalau tidak membahas komik dalam jajaran buku anak meskipun komik tidak selalu identik dengan buku anak. Tulisan ini adalah seri terakhir dari serial tulisan “Menyelami Dunia Buku Anak”. Semoga ulasan dan informasi yang disampaikan berguna bagi pembaca. Jika belum membaca tulisan 1-6, disarankan untuk membacanya terlebih dahulu.
Komik tidak serta merta dapat digolongkan sebagai buku anak karena ada juga komik yang ditujukan untuk orang dewasa. Unsur gambar yang sangat dominan membuat komik seolah-olah sebagai buku anak. Jika pun ditempatkan sebagai buku anak, komik lebih tepat ditujukan bagi kelompok pembaca menengah dan pembaca ABG seperti halnya komik Doraemon, Tintin, atau Asterix.
Adanya unsur gambar yang dominan membuat komik sering dikacaukan pengertiannya dengan buku bergambar. Komik termasuk salah satu karya seni yang disajikan dengan media gambar berturutan (secara vertikal atau horizontal) serta teks yang dominan dibangun dari dialog-dialog tokoh (di dalam balon) ditambah dengan deksripsi dari penciptanya. Jadi, dalam satu halaman komik bisa terdapat banyak gambar yang menunjukkan urutan cerita.
Salah satu kekuatan komik adalah munculnya karakter (tokoh) yang mengikat perhatian pembacanya. Dalam sejarahnya, lahirnya karakter-karakter superhero tidak terlepas dari penciptaan komik.
Di Indonesia, komik juga diperkenalkan lewat majalah Bobo yang merupakan majalah terjemahan dari majalah Belanda, kemudian hak ciptanya dalam bahasa Indonesia dibeli oleh Kelompok Kompas-Gramedia. Majalah Bobo menyajikan komik anak-anak yang sederhana yaitu Bobo (karakter kelinci) dan Bona: Gajah Kecil Berbelalai Panjang.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.