Manistebu.com | Seorang pengusaha Jepang yang sempat mengalami kebangkitan Jepang setelah luluh lantak akibat Perang Dunia II membukukan kisahnya dan terbit kali pertama dalam bahasa Indonesia.
Yasuo Furukawa, begitu nama lengkap sang pengusaha tersebut adalah pendiri Furukawa Shell Co., Ltd. yang berpusat di prefektur Shiga, Jepang. Kisahnya dimulakan ketika ia terpanggil untuk merawat ibunya yang sakit sehingga memutuskan keluar dari pekerjaannya di sebuah manufaktur. Ia kemudian nekat membangun bengkel kerja sendiri yang memproduksi water valve meskipun saat itu ia tidak memiliki kemampuan. Beruntung salah seorang sangat berjasa mengajarkannya teknik membuat water valve yang memang saat itu sedang booming karena bangkitnya Jepang menata kembali infrastrukturnya, termasuk pipa air.
Belajar dari “kerajinan” membuat water valve. Furukawa memberanikan diri masuk dalam bidang komponen onderdil otomotif. Kali pertama menawarkan jasanya, ia memerlukan 100 kali kunjungan. Order pertama yang diterimanya harus selesai 2 x 24 jam dan sebanyak 2.000 buah komponen. Ujian itu berhasil dilewatinya berkat dukungan sang istri dan orang yang berbaik hati membantunya.
Furukawa menyadari pentingnya lingkaran hubungan dengan sesama manusia, terutama dalam soal bisnis. Hidup semata-mata bukan untuk mengejar keberuntungan atau uang. Hidup sejatinya adalah terus memberi arti pada hubungan antarsesama manusia. Itulah yang menjadi inti biografi bisnis yang diterbitkannya dan ditulis oleh Lisman Suryanegara serta Zeni Zaelani.
Tentang mengapa bukunya kali pertama diterbitkan di Indonesia, Furukawa memang telah jatuh hati dengan negeri ini. Ia senang dengan keramahtamahan orang Indonesia. Ia juga ingin mengeratkan hubungan antara kedua negara melalui buku yang diterbitkannya. Tahun 2012, Furukawa berinvestasi di Indonesia lewat PT Furukawa Indonesia yang memasok kebutuhan komponen otomotif untuk sebuah pabrikan mobil.
Buku ini akan diluncurkan secara resmi tanggal 16 Februari 2016 di Hotel JW Marriot, Jakarta. Buku tersedia mulai Februari 2016 di beberapa toko buku. Bukunya sendiri diterbitkan oleh Trim Komunikata Publishing dan dicetak oleh Percetakan Nuansa Cendekia.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.