Manistebu.com | 14 Februari bukan hanya soal saat berkasih sayang yang disebut Valentine’s Day. Hari tersebut juga diperingati sebagai International Book Giving Day. Hari berbagi buku yang satu ini tentu lebih positif maknanya dibandingkan hari kasih sayang yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
Pencanangan 14 Februari sebagai International Book Giving Day dimulai pada 2012 oleh sekelompok sukarelawan. Para sukarelawan itu menggalang bantuan buku-buku untuk anak-anak. Tujuan mereka adalah meningkatkan akses dan antusiasme buku kepada anak-anak.
Di antara yang menjadi perhatian para sukarelawan itu adalah fakta bahwa
- Sebagian besar anak-anak di negara berkembang tidak memiliki buku.
- Di Inggris, sepertiga dari anak-anak tidak memiliki buku.
- Di Amerika Serikat, dua-pertiga dari anak-anak yang hidup dalam kemiskinan tidak memiliki buku sendiri.
Gerakan ini mendorong orang di seluruh dunia untuk memberikan buku kepada anak-anak. Mereka mendorong individu-individu untuk
- menghadiahkan buku kepada teman atau anggota keluarga;
- meninggalkan buku di ruang tunggu agar anak-anak dapat membaca;
- menyumbangkan buku untuk perpustakaan lokal, rumah sakit, rumah singgah, atau untuk sebuah organisasi yang mendistribusikan buku bekas kepada anak-anak yang membutuhkan di dunia.
Indonesia termasuk negara yang berpartisipasi dalam gerakan ini seperti termuat dalam tautan http://bookgivingday.com. Banyak negara telah berpartisipasi pada peringatan tahun 2014: Australia, Kanada, Afrika Selatan, Prancis, India, Irlandia, Jepang, Selandia Baru, Singapura, Filipina, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Nigeria, Nikaragua , Brasil, Mesir, Polandia, Yunani, Portugal, Meksiko, Macedonia, Malawi, Hongaria, Malaysia, Israel, Denmark, Thailand, Indonesia, Yordania, Cina, Puerto Rico, dan Bulgaria.
Book Giving Day memberi akses ke semua orang untuk berpartisipasi. Anda dapat membuka tautan situs web untuk berpartisipasi. Paling tidak, Anda dapat menghadiahkan buku untuk anak-anak di dalam keluarga Anda atau di sekitar tempat tinggal Anda.
Tunggu apa lagi? Ayo kumpulkan buku-buku yang masih layak baca atau ke toko buku segera untuk menghadiahkan buku kepada anak-anak yang kita cintai.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.