TANGGAL 3-4 FEBRUARI 2016, ALINEA IKAPI MENYELENGGARAKAN PELATIHAN EDITING TINGKAT DASAR (COPYEDITING) KALI PERTAMA. LIMA BELAS ORANG PESERTA DARI BERBAGAI LEMBAGA MENGIKUTI KELAS INI.
Ada peserta dari lembaga penerbit, yaitu Penerbit Duta, Penerbit LIPI Press, Penerbit Pustaka Imam Syafi’i, Penerbit al-Qowam, dan Penerbit Gramata. Ada juga peserta dari penerbit jurnal ilmiah Univerisitas Binus, penerjemah dan editor lepas, serta seorang guru SD. Ilmu langka editing ternyata memang ibarat sebuah magnet ilmu yang menarik untuk dipelajari dan digali.
Hari pertama kelas dibuka dengan materi pengenalan profesi editor dan ruang lingkup tugas editor, lalu dilanjutkan dengan editing keterbacaan dan kejelahan serta editing kebahasaan. Materi favorit dan mendapat perhatian adalah materi kebahasaan yang memang lebih banyak membahas kasus-kasus kebahasaan. Ternyata tata bahasa baku bahasa Indonesia tidaklah semudah yang dibayangkan.
Hari kedua, materi kelas menukik pada editing kejelasan gaya bahasa (ketedasan), editing legalitas dan kesopanan, serta editing data dan fakta. Soal hak cipta tampaknya menjadi bahan menarik untuk dipertanyakan, terutama dalam kasus-kasus penerjemahan. Wakil dari penerbit Islam menyampaikan soal kasus yang mereka hadapi dengan para penerbit Malaysia yang kerap menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab berbasis terjemahan dari bahasa Indonesia–tentu lebih mudah bagi penerbit Malaysia tersebut. Kasus lain adalah pembajakan terang-terangan karya penulis Indonesia yang diubah ke dalam bahasa Malaysia dengan nama penulis Malaysia.
Soal ini memang telah menjadi isu di kalangan Ikapi bagaimana perilaku penerbit negara jiran meskipun notabene sebagai penerbit buku Islam tidaklah terpuji dalam soal menghormati hak cipta orang lain. Karya terjemahan sendiri termasuk karya baru yang dilindungi hak cipta. Semestinya penerbit Malaysia yang hendak menerjemahkan buku berbahasa Arab berbasis terjemahan berbahasa Indonesia meminta izin kepada penerbit atau pemegang hak cipta di Indonesia.
Editing nas atau copyediting memang pengetahuan seru dan penting tidak hanya bagi editor, tetapi juga bagi para penulis. Tutor tunggal pelatihan ini, Bambang Trim, mengingatkan editor agar juga mau dan mampu berkarya lewat tulisan sehingga posisi tawarnya menjadi tinggi di mata para penulis.
Kelas langka editing naskah ini akan diselenggarakan kembali pada bulan Agustus 2016. Bulan depan Alinea Ikapi bersiap menggelar kelas Penulisan Buku Nonfiksi.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.
kalo mau ikut acara seperti ini, bagaimana ya? Trimakasih
Acara ini diselenggarakan oleh Alinea Ikapi. Setiap bulan terjadwal pelatihan yang berbeda. Pelatihan berbayar mulai Rp1,2 juta untuk setiap materi.