Manistebu.com | Pemilik kandungan? Jangan berpikir dalam bahasa Indonesia karena pasti Anda bingung atau tersenyum sendiri. Kandungan di sini bukan soal kehamilan. Kandungan dalam bahasa Malaysia dapat bermakna ‘naskah’ atau ‘konten’. Namun, yang membuat iri karena lewat lembaga Kota Buku bertajuk Malaysiana, para penerbit dan penulis di sana ditawarkan bantuan dana ‘grant‘ untuk menerbitkan buku-buku Malaysiana.
Jargon Malaysiana memang mirip dengan Indonesiana yang menggambarkan serba serbi tentang Indonesia.Malaysiana pun tampaknya begitu. Adalah Tempo yang awalnya memopulerkan istilah Indonesiana.
Enam topik dari program yang diinisiasi Kota Bukumenjadi tantangan untuk dituliskan dan diterbitkan, yaitu 1) Islamika Malaysiana (Perbankan, keuangan, dan perniagaan syariah); 2) Pengurusan haji; 3) Halal; 4) Komoditas Malaysia; 5) Biodiversiti Malaysia; 6) Sosial budaya Malaysia.
Ada kadang opini menyebut mengapa harus membanding-banding dengan Malaysia. Bagi saya dalam konteks kepedulian pemerintahnya terhadap perbukuan dan literasi, saya memang angkat topi. Saya kenal baik dengan Cik Hasan Hasri yang mengelola Perbadanan Kota Buku. Selain, Kota Buku, Malaysia memiliki badan perbukuan lainnya yaitu Institut Terjemahan dan Buku Malaysia. Badan-badan itu saling bersinergi dan membuat program yang menyenangkan bagi industri perbukuan, termasuk para pelakunya.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.