Bersua Ide Rancak di The Beach House Balikpapan

Manistebu.com | Sebelum berangkat ke Balikpapan atas undangan Bapak H.M. Rusli dalam acara peluncuran dan bedah buku Hijrah, saya sudah mendapat pesan dari Pak Raimy Sofyan, adik Pak Rusli, agar berangkat bersama-sama dari Jakarta dengan pesawat yang sama. Jadilah kami menumpang Garuda pukul 6.40, sekira pukul 9.00 lewat, kami sudah tiba di Bandara Sepinggan nan elok.

Bermobil jemputan, kami langsung diantar ke The Beach House Balikpapan, sebuah restoran yang berada di bibir Pantai Batakan, Balikpapan. Resto ini dibangun oleh putra Pak Rusli yang dipanggil Mas Uci (Yusi Ananda). Kebetulan, sudah lama saya tak memandang pantai dan saat itu adalah kesempatan yang saya tunggu-tunggu.

Begitu masuk ke area resto, saya sudah disergap kehijauan dan kursi-meja makan yang ditata menawarkan suasana alam. Ada bangunan utama resto dengan atmosfer etnik dibangun dari kayu-kayu ulin dan beratapkan dedaunan.

Area restoran yang asri dan banyak meja-kursi tersedia. Tidak khawatir mengantre.
Ruang dalam yang unik dan nyaman untuk tempat bersua di The Beach House

Masuk lebih dalam ke restoran terlihatlah garis Pantai Batakan. Di sisi pantai sudah ada kursi-kursi untuk berjemur dan bersantai. Selain itu, terdapat pula gazebo-gazebo untuk duduk dan menikmati hidangan, bahkan untuk para penulis yang mendambakan menulis menyatu dengan alam, tempat ini benar-benar mendukung.

Gazebo yang juga keren untuk menulis atau sekadar berleha-leha.

The Beach House ini hanya berjarak kira-kira 15 menit dari Bandara Sepinggan. Jadi, apabila dari kota asal kita tiba di Balikpapan menjelang siang, eloklah langsung merencanakan makan siang di The Beach House. Alamat tepatnya di Jln. Mulawarman No. 14, RT 53, Batakan, Manggar, Balikpapan, Telp (0542) 772130. Jam buka The Beach House mulai pukul 10.00 s.d. 23.00.

Makanan yang ditawarkan juga maknyus, bahkan ada singkong goreng yang mengingatkan kita pada kejayaan kuliner bangsa ini. Saat makan siang, saya disuguhi ikan patin bakar berbumbu yang menggetarkan lidah. Sambil ditingkahi riak gelombang dan di kejauhan terlihat anak-anak sedang mencari sesuatu di dalam pasir pantai, makan siang pun terasa syahdu dan akhirnya kenyang jaya.

Pantai Batakan yang terlihat langsung dari The Beach House.

Seperti riak ombak, ide pun berkejar-kejaran di benak saya untuk segera dituliskan. Sayang saya lupa menurunkan laptop dari mobil. Namun, suasananya memang bukan untuk menulis, melainkan untuk menikmati sepoi-sepoinnya angin, hidangan siang, dan berfoto-foto.

Tebersit keinginan suatu saat membawa keluarga saya juga ke sini. Sebuah kisah klasik untuk masa depan bakal tertulis di sini. Bersua ide-ide rancak di bibir pantai The Beach House. Jangan lupa itu di Balikpapan.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.