Manistebu.com | Penuh antusias, itulah yang tergambar dari para taruna STMKG dan staf BMKG yang lolos mengikut Pelatihan Task Force Penulisan Kehumasan. Sebelumnya sebanyak 100 orang taruna dan staf BMKG dites Talent Scouting bidang penulisan dan bahasa Indonesia. Hasilnya 30 orang dinyatakan lolos untuk mengikuti pelatihan yang digelar oleh Institut Penulis Indonesia dan BMKG.
Pelatihan digelar tanggal 17-18/4 dan 20/4 bertempa di Hotel Ibis Senen, Jakarta. Instruktur pelatihan adalah Bambang Trim, Anang Y.B., Agung Widyatmoko, Adrianto, dan Topan. Pelatihan ini membekali para peserta dengan keterampilan literasi penulisan, literasi media, dan literasi teknologi.
Setelah mendapat pembekalan penulisan naskah kehumasan, yaitu artikel opini, feature, esai, siaran pers, advertorial, termasuk berlatih menulis puisi Jepang haiku, para peserta ditantang untuk menulis artikel opini, esai, dan feature. Hasilnya terbitlah buku kumpulan tulisan berjudul Sepenggal Cerita Para Penggawa Iklim dan Cuaca.
Ada 30 tulisan unik dan khas tentang iklim dan cuaca yang dihasilkan oleh taruna STMKG dan staf BMKG. Tiga tulisan mendapatkan penghargaan, yaitu berturut-turut 1) “Budaya Bertani Bapak” karya Femmy Marshita; 2) “Peringatan Dini Tsunami: Memindai Kontribusi Media” karya Admiral Musa Julius; dan 3) “Berjaga di Tapal Batas Negeri” karya Teguh Setyawan.[]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.