Manistebu.com | Mas Zaim Uchrowi mempersilakan saya untuk menyampaikan pendapat tentang definisi “buku yang menarik” terkait dengan peninjauan instrumen penilaian buku nonteks pelajaran (BNTP) di Puskurbuk beberapa waktu lalu. Secara sederhana saya sampaikan definisi buku yang menarik bagi saya adalah tiga, yaitu buku yang memiliki daya gugah, daya ubah, dan daya pikat.
Begini penjelasannya ….
Daya Gugah terkait dengan topik atau materi buku yang langsung dapat menggugah minat baca anak. Daya gugah dapat dimulai dari judul yang menarik serta penyajian yang menarik sehingga pembaca larut dalam bacaan dan termotivasi untuk menyelesaikannya.
Daya Ubah terkait dengan pesan, amanat, ataupun dorongan yang dihasilkan dari membaca sehingga pembaca mendapatkan pengalaman kebudayaan yang positif bagi perkembangan dirinya. Daya ubah juga berhubungan degnan materi buku bahwa pembaca mendapatkan pengetahuan baru sehingga lebih pintar dari sebelumnya; pembaca mendapatkan informasi baru sehingga lebih tahu dari sebelumnya; dan pembaca mendapatkan hiburan.
Daya Pikat terkait dengan kemasan buku yaitu desain kover dan desain halaman isi yang memikat dan nyaman dari segi keterbacaan serta sesuai dengan penggunaannya.
Dalam teori penggunaan buku disebutkan perlunya unsur kepadu-padanan antara teks dan pembaca bahwa buku yang menarik juga harus memperhatikan karakteristik pembaca sasaran, terutama dari segi usia pembaca. Atau sebaliknya, buku yang sesuai dengan karakteristik pembaca akan menarik bagi pembaca sasarannya.
Jadi, konsep “menarik” pada buku itu memang dapat dinterpretasikan secara sederhana atau dapat pula secara rumit dengan sekian indikator. Memang kalau kita mengatakan bahwa kriteria buku bagus itu penyajiannya menarik, akan ada pertanyaan bagaimana penyajian yang menarik itu. Dengan demikian, harus ada ukuran-ukuran yang dijadikan patokan “menarik”.[]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.