Manistebu.com | Rabu pagi, 16/01, kami sudah dijadwalkan bertemu Ir. Sumarna F. Abdurahman, M.Sc., Kepala BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Ada lima orang rombongan. Saya sendiri (Bambang Trim) dan Bapak Setia Dharma Madjid, Bapak Bambang Wasito Adi, Abiratno, serta Lutfi Trisandi Rizky.
Rombongan mewakili Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia (Penpro) yang telah menginisiasi tersusunnya SKKK (standar kompetensi kerja khusus) Penulis Buku Nonfiksi dan Editor. Selain itu, Penpro juga dalam proses mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bernama LSP Penulis dan Editor Profesional.
Kami disambut dengan hangat oleh Pak Sumarna, lalu menyampaikan maksud kedatangan untuk bersilaturahim dan melaporkan bahwa sebagai amanat UU Sistem Perbukuan tentang mutu buku maka Penpro segera menyusun rencana sertifikasi profesi perbukuan, khususnya penulis dan editor.
Pak Sumarna dengan bersemangat juga menyatakan beliau akan masuk menjadi anggota Penpro dan langsung saya tawarkan untuk duduk di Dewan Penasihat. Sebelumnya, Pak Sumarna aktif menulis artikel dan juga buku.
Beliau juga menyambut baik adanya sertifikasi terhadap pelaku perbukuan, terutama para penulis dan editor karena untuk menjawab tantangan pekerja yang berkompeten ke depannya. Pesan beliau agar segera Penpro menjembatani kerja sama lebih strategis antara regulator induk dalam hal ini Kemendikbud dan BNSP.

Jalan bagi sertifikasi profesi penulis buku dan editor tinggal menunggu waktu. Dalam hal ini sertifikasi pelaku perbukuan diharapkan selain melalui jalan mandatory yaitu adanya regulasi yang mengharuskan, juga melalui jalan voluntary yaitu dilakukan secara sukarela atau kesadaran karena adanya benefit yang diperoleh dari sertifikat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri melalui Kabalitbang, Dr. Totok Suprayitno, baru-baru ini menegaskan bahwa Kemendikbud akan melakukan sertifikasi penulis buku teks pelajaran karena banyak kasus konten tidak patut. Sertifikasi diharapkan dapat menjadi jaminan terhadap mutu buku karena memang ditulis oleh para penulis berkompeten.
Pertama di Indonesia, Penpro Buka Jalan Sertifikasi Penulis dan Editor
Karena itu, sertifikasi para penulis dan editor sudah mendesak untuk dilakukan. Ditargetkan pada bulan Februari 2018, Penpro melalui LSP Penulis dan Editor Profesional sudah mulai dapat melakukan sertifikasi penulis buku dan editor, terutama dari kalangan akademisi dan profesional.[]

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.