Cimahi, Manistebu.com | Infografik Kantong-Kantong Rezeki Authorpreneur.
NAIK kelas dari sekadar ‘author’ (pengarang/penulis) menjadi ‘authorpreneur’ adalah sebuah ikhtiar. Lakon ‘authorpreneur’ berpotensi memancarkan rezeki finansial dari empat titik: (1) royalti sebagai penulis mandiri; (2) honor sebagai penulis jasa; (3) honor sebagai narasumber kegiatan; dan (4) honor sebagai konsultan.
Pengetahuan dan keterampilan menulis adalah “mata uang” yang berlaku di semua negara, paspor kuat untuk memasuki semua negara. Tidak ada satu bidang pun di dunia ini yang dapat lepas dari tulis-menulis.
Laut biru industri penulisan masih terbuka meskipun tidaklah mudah menjadi penulis jasa daripada penulis mandiri. Penulis mandiri kerap terbenam hanya menghasilkan karya sendiri dan menanti keberuntungan dari royalti atau honor jual putus. Adapun penulis jasa bergerak menjadikan penulisan sebagai solusi untuk banyak orang.
Rezeki nonfinansial? Tentu saja ada, seperti dikenalkan dengan jejaring dari berbagai kalangan/profesi; ditraktir makan enak di resto mewah atau warung makan pinggir jalan yang kesohor; dibiayai mengunjungi tempat-tempat luar biasa; dijamu orang-orang luar biasa; dan diberi akses pada informasi klasifikasi A-1.

Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.