Cimahi, Manistebu.com | Desember 2022 saya memutuskan kembali menulis novel anak. Empat novel anak langsung masuk perencanaan naskah. Salah satunya yang baru saja saya tuntaskan adalah novel berjudul Rahasia Onthel Pak Guru. Novel yang berkisah tentang sepeda onthel dan lukisan.
Novel ini diilhami dari pilihan cita-cita putri saya, Valya, yang memutuskan masuk ke dunia lukis. Ia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk PTN di program studi Seni Murni. Ia memang sudah mulai menghasilkan beberapa karya gambar.
Novel anak yang saya buat berlatar tahun 2000-an meskipun terdapat alur sorot balik pada beberapa bagian cerita. Saya melakukan riset sederhana tentang sepeda onthel dan lukisan. Lalu, menuangkan cerita yang menggunakan tokoh orang dewasa ini, yakni Pak Guru Jono.
Sejak tahun 1994 saya telah menekuni penulisan novel anak dengan ilmu seadanya. Namun, saya terdorong melakukan penelitian struktural pada novel anak Indonesia sebagai bahan skripsi. Alhamdulillah, hasil penelitian saya itu kemudian dibukukan dengan judul Fenomena Instrinsik Cerita Anak Indonesia: Dunia yang Terpinggirkan karena mendapatkan penghargaan dalam Program Adikarya Ikapi Ford Foundation tahun 1999.
Sejak itu saya mulai mendalami sastra anak dan selalu tergerak untuk menulis buku anak. Novel anak salah satu jenis dalam sastra anak yang sudah mulai kompleks untuk jenjang pembaca semenjana (berdasarkan Perjenjang Buku) dengan perkiraan usia 10–12 tahun.
Lazimnya novel anak selalu ada ilustrasi yang menghiasi tiap bab sebagai “pemanis”. Ilustrasi dibuat dari bagian peristiwa yang penting di dalam satu bab. Saat menulis novel ini, saya memilih Pak Gerdi WK, ilustrator kawakan, untuk menghiasi novel ini dengan gambar-gambar yang menarik.
Pak Gerdi WK dikenal sebagai ilustrator Bobo yang mengilustrasi cerita bergambar Dari Negeri Dongeng (Oki dan Nirmala) serta Paman Kikuk. Selain itu, ada juga beberapa karya komik superhero ala Indonesia dari beliau. Beliau juga pernah mengilustrasi buku cerita karya Bung Smas di Penerbit Remaja Rosdakarya. Pada masa itu, saya baru saja menjadi editor naskah untuk karya Bung Smas itu, sekira tahun 1996.
Ilustrasinya memang terkesan jadul, tetapi saya merasa cocok novel anak ini diberi ilustrasi klasik semacam itu. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya ketika Pak Gerdi WK bersedia mengilustrasi novel anak ini. Saya juga senang dapat menuntaskannya dengan segera karena pembelian pra-order untuk buku ini sudah dibuka dan beberapa orang sudah memesannnya.
Novel ini terutama saya persembahkan untuk anak-anak Indonesia yang memerlukan bacaan penggugah semangat untuk berkarya dan berusaha. Semoga berterima.
Bambang Trim adalah Pendiri Penulis Pro Indonesia (Penprin). Ia telah berpengalaman 30 tahun di dunia penulisan-penerbitan serta telah menulis lebih dari 250 buku (1994–2023). Ia tercatat sebagai perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia. Kini, ia menjadi Ketua Umum Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional periode 2022–2026. Bambang Trim aktif di Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek sebagai narasumber dan anggota Komite Penilaian Buku Teks.